Sungguh luar biasa talenta yang dimiliki seorang perempuan 30 tahun ini, selain sebagai seorang istri dan ibu bagi 2 anaknya, Ia juga seorang guru SD sekaligus atlet olahraga motocross. Nuri Baryanti atau lebih dikenal dengan nama panggilan “Neng Nuri” saat berada di arena balapan, sudah menggeluti dunia otomotif khususnya motocross semenjak duduk di bangku SMP. Hobi ayahnya H.Aam Baryana di dunia motocross rupanya menurun kepada anak gadisnya.
Di arena pacuan kuda besi beroda besar ini juga Nuri menemukan jodohnya, ibarat pepatah “dari mata jatuh ke hati” rupanya berlaku juga bagi Nuri yang akhirnya menikah dengan sesama penggermar balapan motocross. Menikah dengan seorang penghobi motocross yang ternyata anggota Polri yaitu Bripka Wahyu anggota Porles Tasikmalaya Kota pada tahun 2010, menjadikan Nuri seorang anggota Bhayangkari Cab.Tasikmalaya Kota. Saat ini Nuri dan Bripka Wahyu telah dikarunia 2 orang anak yaitu Tandika (8 tahun) dan Tazril (2 tahun).
Keseharian Nuri layaknya ibu-ibu lainnya yang saat pagi menyiapkan segala keperluan suami dan anak-anaknya, selanjutnya Ia melaksanakan tugasnya sebagai Guru di SDN Cikeler Mangunreja Kab.Tasikmalaya. Untuk melaksanakan minat dan hobinya tersebut, Nuri memanfaatkan waktu saat libur mengajar.
Gaya luwes dan tenang saat mengajar murid di sekolah akan berubah 180 derajat saat menunggang kuda besi andalannya, pengguna nomer punggung 182 ini berubah menjadi lincah dan garang saat mengahadapi jalur ekstrim dan menantang di lintasan balap. Kelincahannya menunggang sepeda motor untuk motorcross telah terbukti dengan berbagai prestasi yang telah Ia raih.
Pada awal-awal balapan resmi yang Nuri ikuti, Ia harus “rela” berkompetisi dengan racer pria, karena saat itu belum ada lomba dengan kelas khusus bagi wanita yang dipertandingkan. Baru pada awal 2016 ada dukungan khusus dari IMI bagi pembalap wanita dengan diadakannya kelas FFA wanita. Saat ini Nuri bergabung dalam Tim QRV Bara Family ZLD NRS.
Puluhan lomba dalam tingkat Kejurda dan Kejurnas motocross pernah Ia ikuti, tercatat pada tahun 2016 Ia mengikuti Kejurda di Sikuit Tirta Pasir Raya Panjalu dengan hasil sangat memuaskan Ia tampil di podium sebagai Juara I. Lalu pada Kejurnas di Lampung Ia berhasil meraih posisi ke-2. Yang terbaru adalah Kejurnas di Batukaras pada akhir 2017 kemarin. Puluhan piala dan trofi berjejer rapih di rumah Nuri di daerah Rancabango Kec.Bungursari Kota Tasikmalaya sebagai bukti kepiawaiannya melibas lintasan balap.
Saat kru Tribratanews bertanya apakah selama mengikuti lomba dan menggeluti hobinya ini pernah mengalami kecelakaan serius, Nuri menjawab : “Saya pernah kecelakaan saat mengikuti lomba, dan mengalami pergerseran tulang iga”, kata lady crosser ini dengan mantap namun tidak ragu untuk terus melanjutkan hobinya itu.
Terkait hobinya yang cukup ekstrem tersebut Nuri mengaku Ia enjoy menjalaninya, karena sudah menjadi bagian dari dirinya dan mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Bahkan anak sulung dari pasangan Nuri dan Bripka Wahyu ini mulai mengenal dunia motocross dan sudah mulai mengikuti perlombaan.
Mengakhiri wawancara dengan Tim Tribratanews Nuri meminta doa dan dukungannya karena pada hari Minggu, 25 Januari 2017 Ia akan berkompetisi dengan crosser lainya di Sirkuit Tirta Pasir Raya Panjalu Kab.Ciamis.
Sukses terus “Neng Nuri”, lewati semua rintangan dan bawa pulang kemenangan..!!