Hari ini adalah hari kedua kunjungan kerja Presiden RI Ir.H.Joko Widodo di wilayah Tasikmalaya. Jam 09.15 wib s/d 10.45 WIB bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Desa Kalimanggis Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya telah dilaksanakan kegiatan kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo beserta rombongan dalam rangka Silaturahmi Ramadhan dengan para alim-ulama alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, Danlanud, Kapolres, dan Muspida Kota dan Kab.Tasikmalaya, Muspida Kab. Ciamis, unsur-unsur pemerintah, para pejabat TNI dan Polri serta para tamu undangan dan santri almuni yang tergabung dalam Hamida kurang lebih 4000 orang.
Kegiatan diawali dengan penyampaian sambutan dari pimpinan Ponpes Miftahul Huda KH Asep Maosul Affandi yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada RI untuk atas kunjungannya. Baru kali ini Ponpes Mitfahul Huda menerima kunjungan Presiden.
Presiden RI Ir.H.Joko Widodo memberikan sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Pondok Pesantren dan seluruh Ulama, Kyiai dan para sesepuh Ponpes yang sudah menerima dirinya bersama rombongan. Presiden terkesan dengan keramahtamahan pihak Ponpes Mitfahul Huda.
Presiden kemudian menyampaikan bahwa negara kita ini adalah bangsa yang besar. Presiden pernah merasakan luasnya Indonesia sehingga perjalan udara dari Aceh ke Papua harus menempuh jarak hingga 9,5 jam.
Terkait keberagaman yang ada di Indonesia kita harus banyak bersyukur terhadap Allah STW dengan limpahan keanekaragaman tersebut. Keberagaman harus menjadi potensi kita dalam bersaing dengan negara lain.
Menjawab salah satu penanya dari alumni Miftahul Huda asal Kuningan Presiden membahas tentang konflik yang terjadi di Timur Tengah. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia merupakan negara yang diperhitungkan di dunia. Politik bebas aktif Indonesia dianggap mampu berdiri netral dalam konflik dunia.
Presiden kemudian membahas tentang kebangkitan PKI. Menurut Presiden larangan keberadaan PKI di Indonesia adalah jelas, masih ada Tap MPRS yang mengaturnya. Presiden menegaskan : “Bila hal tersebut ada, silahkan sampaikan ke Saya, Saya akan Gebuk itu..!”, pernyataan tersebut langsung disambut meriah oleh seluruh hadirin.
Terakhir dalam sambutannya Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terjebak larut dalam perpecahan. Setiap penyelenggaran perhelatan politik pasti akan ada perbedaan pilihan, namun hal tersebut jangan menjadi sumber perpecahan. “Saya titip kepada semuanya, itu kalo sudah pencoblosan rampung ya sudah..! Kita ini kan saudara semua.!” demikian Presiden mengingatkan para hadirin untuk tetap menjaga persatuan dan persaudaraan.