Sabtu tanggal 3 Maret 2018, jam 08.00 wib, Anggota Polres Tasikmalaya Kota sebanyak 2/3 kekuatan dari keseluruhan Personil Polres Tasikmalaya Kota dibantu dengan satu kompi TNI dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sebanyak 650 personil melaksanakan Apel Pagi Gabungan di Lapangan Upacara Polres Tasikmalaya Kota dalam rangka kegiatan simulasi Sispamkota pengamanan Pilkada, khususnya Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Adi Nugraha SIK memimpin jalannya apel pagi dengan dilanjutkan kegiatan Simulasi kerawanan pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 yang terbagi dalam empat bagian sekenario.
Sekenario Pertama Kerawanan pada saat Kampanye, berlangsungnya kegiatan kampanye terbuka oleh salah satu Pasangan Calon Gubernur dan dihadiri masa kurang lebih 5000 orang masa pendukung, Namun Pada saat orasi tiba – tiba muncul sekelompok masa kurang lebih 50 orang meneriakan ketidakpercayaan atas orasi kampanye yang disampaiakan olah Pasangan Calon Gubernur tersebut.
Sekenario Kedua Kerawanan pada saat Pemungutan Suara di salah satu TPS yakni adanya masyarakat yang menuntut hak suaranya karena merasa belum malakuan pencoblosan, namun anggota KPPS menolak dikarenakan waktu pencoblosan sudah ditutup, Kapolsek dengan segera melaporkan kepada Kabag Ops selaku Karendal Ops dan Kabag Ops melaporkan ke Kapolres kemudian diambil langkah-langkah untuk mengendalikan situasi agar perhitungan suara berjalan dengan aman.
Sekenario ketiga Kerawanan pada saat pengamanan kotak suara dari PPS ke PPK, tim Buser dan Raimas melaksanakan penggerebegan akhrinya kotak suara dapat diamankan beserta pelaku dan dibawa oleh Mobil Patroli ke Mapolres Tasikmalaya Kota.
Sekenario keempat Aksi Unjukrasa ke Kantor KPU, Salah satu pendukung calon berdasarkan Quick count dinyatakan kalah dalam perhitungan cepat tersebut mendatangi Kantor KPUD Kota Tasikmalaya, mereka menyatakan bahwa pemilihan Gubernur 2018 dinyatakan banyak pelanggaran sehingga pemilihan harus diulang kembali dan Ketua KPUD Kota Tasikmalaya harus mundur dari jabatan karena dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Situasi hijau aksi unjuk rasa ke Kantor KPUD tersebut awalnya berjalan cukup damai, dinyatakan situasi kuning pada saat pengunjukrasa mulai tidak tertib, dan mulai memaksa ingin masuk ke Kantor KPUD dan masa menuntut agar Ketua KPUD mundur dari jabatannya. masa
Setelah dilaksanakan Lapis ganti, masa malah semakin anarkis dan melakukan pelemparan serta mendorong pada petugas, setelah situasi tidak menentu Kasat Sabhara selaku koordinator Dalmas lanjut melaporkan ke Kabag Ops untuk membubarkan masa dengan gas air mata, dan water cannon.
Sekenario ini merupakan beberapa kemungkinan kemungkinan kerawanan selama Pilkada 2018, Menurut Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Adi Nugraha SIK ‘ini sebagai bentuk kesiapan Polres Tasikmalaya Kota dalam Pengamanan Pemilihan Gubernur tahun 2018. merupakan gambaran langkah-langkah pengamanan supaya masyarakat mengetahui dan diharapkan selama berlangsungnya Pemilukada 2018, Kota Tasikmalaya tetap aman dan kondusif.