Pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2017 mulai jam 09.30 s/d 23.00 WIB bertempat di Pondok Pesantren Rudhatul Muta’alimin Kp. Cilendek Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan kegiatan Istigosah dan Deklarasi Santri Cinta Tanah Air “NKRI HARGA MATI”, kegiatan dihadiri oleh Kapolres Tasikmalaya Kota, Waka Polres Tasikmalaya Kota, Kabag Sumda Polres Tasikmalaya Kota, KH. Usamah ( Cirebon ), KH. Abdul Aziz Apandi (Miftahul Huda ), KH. Ubaedilah (Cipasung), KH. Ate Musodil Bahru, KH. Busrol ( Bahrul Ulum ), KH. Ceng Mumu ( Garut ) dan santri / santriwati sebanyak kurang lebih 700 orang. Selaku penanggung jawab KH. Ate Musudin ( Pimpinan Pondok Pesantren).
Kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh KH. Ubaidilah
Sambutan KH. Ate Musodik Bahru intinya :
Saat ini umat muslim Jawa Barat khususnya Priangan tengah berkumpul di sini untk mendoakan dan menjaga NKRI. Pesantren di Indonesia sangat banyak, NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya semua berjalan dengan baik dan harmonis dan tidak saling menonjolkan merasa yang paling super. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan keutuhan NKRI juga memerangi banyaknya isu simpang-siur terkait kondisi bangsa. Ulama yang datang kali ini akan membulatkan tekad bersama TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI
Adapun Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Arif Fajarudin, SH, S.IK, M.AP memberikan sambutan sekaligus orasi ilmiah. Pertama Kapolres menyampaikan permohonan maaf karena Kapolri dan Kapolda tidak bisa hadir terkait banyaknya agenda bersifat nasional yang harus dilaksanakan. Kapolres mengucapan terimakasih kepada Ponpes Rudhatul Mita’alimin yang telah memprakarsai kegiatan ini. Bahwa cinta tanah air sudah ada sejak jaman Rasulullah sehingga cinta tanah air merupakan sunah Rasullulah. Terkait perkembangan situasi saat ini, kita harus bijak dalam mengelola informasi, jangan sampai kita jadi korban atas informasi yang tidak jelas apalagi fitnah / hoax.