Sambil terbaring di kasurnya, Ma Ika seorang perempuan 87 tahun menceritakan kisah hidupnya dengan semangat. Ia masih bisa mengingat rekan seusianya yang sebahagian besar sudah mendahuluinya kembali kepada yang Maha Kuasa.
Ma Ikah tinggal di Kp.Pukes Rt.10/05 Ds./Kec.Rajapolah Kab.Tasikmalaya. Sesekali Ia memanggil anak tunggalnya yang bernama Aso, anaknya itu sudah berkeluarga dan tinggal di Kp.Cinjuk masih di Kec.Rajapolah. Aso ini adalah yang menemani Ma Ika. Walau tidak tiap saat namun Aso selalu menyempatkan menengok Ma Ika yang tinggal di rumah panggung berukuran 3X3 meter ini.
Menurut keterangan Ketua RT.01/05 Bapak Ujang, Ma Ikah adalah pekerja keras. Saat Ma Ikah masih sehat Ia kuat mengendong beban dipunggung mengirim abu gosok dari kampung ke kampung tidak kalah dengan pria. Namun Ma Ika mulai tidak bisa bekerja seperti dulu sejak penglihatannya terganggu. Karena penyakit katarak, penglihatan Ma Ika berangsur berkurang hingga tidak melihat sama sekali. Sedangkan suami Ma Ika sendiri menurut keterangan warga meninggal dunia setelah jatuh dari pohon kelapa. Profesi yang saat ini dilanjutkan oleh anaknya yaitu sdr.Aso berjualan es Kelapa di Ciinjuk. Kondisi ketidakberdayaan yang dialami Ma Ika seringkali membuat dirinya seolah putus asa. Apalagi kawan-kawan seuisanya rata-rata sudah meninggal dunia.
Mendengar penuturan tersebut anggota Polsek Rajapolah AIPTU Agus dan Tim dari Tribratanews Polres Tasikmalaya Kota BRIPKA Dani dan Bapak Asep Hanjuang terus memberikan motivasi kepada Ma Ika untuk terus semangat dalam menjalani hidup. Malah saat tim menanyakan kepada Ma Ika mau makan apa Ma Ika menjawab : ”Hoyong nasi padang, laukna pais hayam, lamun masihan ema mah nu hararipu wae nya..” (Mau makan nasi padang, lauknya pepes ayam, kali ngasih ema yang lunak-lunak aja ya) Demikian Ma Ika membuat tim tersenyum.
Kepala Desa Rajapaolah Bpk.Tatang yang mendampingi Tim di lokasi menyampaikan bahwa warga setempat selalu memperhatikan kondisi Ma Ika. Walaupun Ia tinggal sendiri di rumah panggungnya, warga selalu menyempatkan diri untuk menengok kondisinya. Sekedar untuk memastikan kondisinya.