Proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris kembali menghangat, sekelompok massa melaksanakan kasi unjuk rasa terkait pengerjaan proyek yang masuk wilayah Kec.Karangjaya. Unjuk rasa warga masyarakat Ds.Karanglayung Kec.Karangjaya terkait pelaksanaan proyek pembuatan jalan akses pembangunan Bendungan Leuwi Keris oleh PT Hutama Karya (PT HK)
Pada hari Rabu tanggal 29 November 2017, jam 10.00 s/d 12.00 WIB bertempat di lokasi galian di Dusun Kertajaya Rt 09/03 Ds.Karanglayung Kec.Karangjaya Kab.Tasikmalaya telah dilaksanakan aksi unjuk rasa terkait adanya pekerjaan alat berat milik PT. Hutama Karya (PT.HK). Massa yang melaksanakan unjuk rasa kurang lebih 200 orang, selaku koordinator aksi adalah sdr.Iman Darusman.
Pimpinan aksi menyampaikan beberapa hal diantara Ia percaya pihak Polri dan TNI bisa memediasi kami bertemu dengan pimpinan perusahaan. Mereka meminta agar segala bentuk pekerjaan oleh PT.HK dihentikan dulu sebelum ada pembicaraan dan kesepakan dengan warga terdampak.
Bagian Humas PT. HK sdr.Ardi memberikan tanggapan bahwa pimpinan HK berhalangan hadir karena sakit. Ia datang ke sni untuk menyelesaikan masalah bukan mencari masalah, Ia kemudian mengajak warga berkomunikasi dan menuangkan hasil kesepakatan secara tertulis.
Kasat Sabhara AKP Yudiono yang hadir di lokasi memimpin kegiatan pengamanan menyampaikan bahwa Ia berada di lokasi sebagai penengah, Kasat Sabhara meminta PT HK duduk bersama dengan warga masayarakat untuk membahsa masalah ini. Kedua belah pihak harus memiliki itikda untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
Musyawarah dilaksanakan mulai jam 12.30 – 14.50 WIB bertempat di GOR Desa Karanglayung Kec.Karangjaya Kab.Tasikmalaya. Hadir dalam mediasi itu
1. Sdr. HADI S (Kepala PT HK)
2. Sdr REGI ( Tim tekhnis PT HK)
3. Sdr. JEGER ( Kordinator humas PT HK)
4. Sdr. BUDI (BBWS citanduy)
5. AKP. YUDI ( kasat sabhara res tsm kota)
6. IPDA SUWARTO (Kapolsek karangjaya)
7. IPDA NURAENI (Kanit V sat IK res tsm kota)
8. Ket. Karangtanu se desa karanglayung
9. Toga tomas 20 orang.
Lewat pembicaraan yang alot namun tetap tertib akhirnya pihak perusahaan menyanggupi keinginan warga terkait pelibatan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut. Namun pihak perusahaan pengerjaan proyek yang bersifat nasional seperti ini harus dilakukan oleh orang terlatih dan berkualifikasi. Namun untuk tenaga non formal, perusahaan akan melibatkan warga.
Musyawarah berakhir dengan aman lancar, warga membubarkan diri dengan tertib. Pihak perusahaanpun akan bekerja dengan nyaman dan kondusif.