Pada Sabtu siang, 11 Februari 2017 di Pondok Pesantren Rudhatul Muta’alimin Kp. Cilendek Kel. Kotabaru Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan kegiatan Istigosah dan Deklarasi Santri Cinta Tanah Air “NKRI HARGA MATI”. Puluhan ulama Jawa Barat menghadiri kegiatan tersebut. Setelah disampaikan sambutan KH Ate Musodik Bahru selaku tuan rumah dan penyelenggara acara, selanjutnya Kapolres Tasikmalaya Kota memberikan sambuatan sekaligus orasi ilmiah.
Dalam kegiatan tersebut tausiah ceramah keagamaan disampaikan oleh KH. M. Usamah Mashur dari Ponpes An Nasuha yang sehari-hari menjabat juga sebagai Katib Syuriyah NU Jabar dari Cirebon. Beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya penjabaran Al Qur’an surat Hud ayat 118. Beliau memaparkan terkait adanya gerakan Daulah Islamiyah / ISIS yang saat ini tengah mewabah keseluruh penjuru dunia.Gerakan ini ingin menjadikan dunia menjadi satu dibawah panji penguasaanya. Saat ini sudah ada ormas – ormas yang ingin mengganti sistem pemerintahan dengan khilafah. Namun beliau menyampaikan hal itu tidak akan bisa menguasai dunia sebab itu bertentangan dengan sunatulloh. Beliau mengajak agar kita selalu santun terhadap orang lain. Sejak berdirinya bangsa Indonesia, Aswaja telah hadir dengan perjuangan dan tidak sedikit yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Saat ini sudah ada ormas – ormas yang ingin mengganti sistem pemerintahan dengan khilafah. Beliau menegaskan bahwa tidak ada imam besar umat Islam pada NU, istilah imam besar hanya ada pada penganut Syiah. Sebagai organisasi besar, beliau meminta NU tidak terjebak dalam kondisi saat ini. NU harus tetap menjadi pemersatu bangsa yang menjaga berdiri tegaknya NKRI.
Selesai penyampaian tausiyah kegiatan dilanjutkan dengan Deklarasi Santri Cinta Tanah Air dipimpin oleh KH. Musro darai Ponpes Haur Kuning, dan penandatanganan deklarasi dengan poin poin sebagai berikut :
1. Bahwa santri siap belajar dengan sebaik baiknya;
2. Kami wajib taat menjaga akhlak;
3. Kami wajib mentaati tatakrama yang berlaku;
4. Kami siap menjaga persatuan, persaudaraan sesama warga masyarakat Indonesia;
5. Kami bertekad menjaga kebhinekaan di tamah air;
6. Kami mendukung setiap penegakan hukum di tanah air;
7. Kami patuh dan tunduk pada perundang undangan uang berlaku;
8. Kami menyilapi NKRI harga mati;
9. Kami siap menegakan keadilan dan kebenaran.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh KH. Ubaidilah sesepuh Ponpes Cipasung Singaparna.